KUTIPS, Undang 2 Doktor dari Luar Kampus untuk berikan Keterampilan Sosial Berpikir Kritis
Jember- Prodi Tadris IPS Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Kamis (29/10/2020) melaksanakan Kuliah Tamu Tadris IPS (KUTIPS) mengundang dua Doktor yakni Dr. Syaharuddin, MA - Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) dan Dr. Ratna Puspitasari, M.Pd. - IAIN Syekh Nurjati guna memberikan pemahaman baru untuk mahasiswa Prodi Tadris IPS terkait keterampilan sosial dan critical thinking.
Kegiatan yang dilaksanakan dengan konsep Webinar (virtual seminar) digagas sejak agustus 2020 ini diharapkan mampu memberikan pemahaman baru terkait dengan keterampilan sosial mahasiswa serta cara critical thinking. hal ini sejalan dengan visi misi Prodi yakni menciptakan pendidik mata pelajaran yang profesional yang membutuhkan sumber daya manusia dengan keterampilan sosial yang mahir dan memiliki kemampuan critical thinking untuk memecahkan masalah.
"Kita merasakan dengan adanya pandemi ini distorsi keilmuan terkait keterampilan sosial dan critical thinking sering menerpa mahasiswa ketika belajar dari rumah, sehingga prodi mengadakan kegiatan ini untuk meluruskan kembali distrorsi pemahaman mahasiswa", ujar Musyarofah Ketua Prodi Tadris IPS.
selanjutnya, Syahar (ketua Jurusan Pendidikan IPS UNLAM) mengatakan "untuk menjadi manusia yang memiliki cara berfikir kritis (Critical Thinking) maka mahasiswa harus banyak membaca dan melakukan studi fenomenologi kemasyarakatan sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah dengan cara belajar dari keadaan alam masyarakat.
"Dalam perkembangan pendidikan banyak menggunakan teknik dan metode pembelajaran yang beraneka ragam sehingga pada pengembangan keterampilan sosial dalam kegiatan pembelajaran diperlukan learning comuunity. dengan konsep learning community ini dengan sendirinya siswa dan mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan sosial yang berlandaskan dari pengalaman belajar bersama dengan teman dikelas" ucap Ratna sebagai pemateri kedua.
Eka rahman (moderator) menyatakan "pembelajaran seperti ini seharusnya diberikan tidak hanya sekali kita boleh melaksanakan beberapa kali mengingat antusiasme mahasiswa yang begitu besar sampai dengan 200 peserta, artinya didalam kegitan belajar mahasiswa membutuhkan stimulus baru dari luar kampus sehingga mahasiswa layaknya refreshing dan sejalan dengan konsep kampus merdeka"
Amanda pratiwi menambahkan "keterampilan sosial dan critical thinking ini saya rasa sangat menarik minat mahasiswa sehingga mahasiswa mampu kembali pada jalan berfikir yang benar sesuai dengan teori". (depict/staff prodi)